Balotelli dan Chelsea Kerap Dihina | Piala Dunia 2014

Mario BalotelliChelsea dan Mario Balotelli sering kali menjadi sasaran penghinaan dimedia sosial.

Ada sejumlah aksi menghina, memberikan olokan dan melecehkan klub dan juga punggawa di Liga Primer Inggris menggapai torehan yang begitu besar pada musim ini. Mario Balotelli dan Chelsea menjadi korban dimana paling kerap dijadikan sebagai sasaran.

Menurut sejumlah penelitian yang sudah dilakukan, sebuah klub organisasi yang mengantidiskriminasi di dunia sepakbola mengungkapkan bahwa di ajang Liga Primer Inggris musim ini telah ada sebanyak 134.400 postingan yang berbau diskriminasi dimana ditujukan kepada klub maupun pemainnya. Poin tersebut diperoleh disejumlah media sosial layaknya Twitter, Facebook, blog dan juga forum fans.

Diskriminasi dimana dilaksanakan oleh fans kepada Chelsea dan juga Balotelli dilaksanakan dalam sejumlah bentuk. Dimulai dengan rumor rasial, perbedaan jenis kelamin dan juga homophobia serta dalam bentuk lainnya lagi. Pemain sepakbola yang paling kerap diserang berbau diskriminasi merupakan pemain berkulit hita. Sosok Mario Balotelli paling banyak diserang pada musim ini dan telah memperoleh 8000 komentar yang berbau dikriminasi.

Dibawah Balotelli ada Danny Welbeck yang memperoleh 1.700 komentar berbau diskriminasi. Sama layaknya Balotelli, setengah komentar tersebut berbau rasial. Sementara untk Daniel Sturridge sendiri memperoleh 1.600 komentar berbau diskriminasi dan setengah komentar itu ditujukan kepada orientasi seks.

Sedangkan pada klub Liga Primer Inggris, yang paling banyak diserang adalah Chelsea. Kemudian dibelakang Chelsea ada Arsenal dan juga Manchester United lalu disusul oleh Manchester City. Dengan jumlah keseluruhan 13.400 pelecehan yang berbau diskriminasi pada musim ini memberikan arti bahwa ada 16.800 postingan rasia perbulan, 551 per satu hari dan sebuah komentar diskriminasi dalam kurun waktu 2,6 menit.

Tentunya diharapkan agar komentar diskriminasi tersebut bisa berkurang sebab segala sesuatu pastinya ada kekurangan maupun kelebihannya. Jadi, untuk itulah, kita sebagai manusia setidaknya bisa menghargai privasi masing-masing dan memberikan dukungan bukannya menghina atau melecehkan. Untuk itulah organisasi antidiskrimasi berpesan kepada seluruh masyarakat di seluruh dunia untuk lebih menghargai para pemain baik berkulit putih maupun berkulit hitam termasuk juga klub-klub.(yn)