Giggs Sakit Hati | Piala Dunia 2014

ryan giggsRasa sakit bersarang di hati Ryan Giggs setelah tim didikannya dikalahkan dari Sunderland di Liga Inggris pekan ini.

Malam tadi, tanggal 3 Mei 2014, Manchester United menjalankan jadwalnya di Liga Primer pada pekan ini melawan Sunderland. Dalam laga yang menggunakan tempat di markas mereka sendiri, yakni Old Trafford tersebut, mereka harus tertunduk dengan skor tanpa balas 0-1. Kekalahan tersebut merupakan yang keduabelaskali mereka rasakan pada musim ini.

Salah satu hal yang membuat Giggs ingin berkomentar adalah bahwa para pemainnya tidak bisa mengontrol arah operan bola, sehingga menghasilkan perpindahan bola yang tidak akurat di antara satu pemain dengan pemain lainnya.

“Bila anda bertanya kepada saya apa yang saya rasakan ketika mengalami kekalahan ini, maka saya memiliki banyak hal untuk dibicarakan. Yang pertama adalah bahwa saya merasakan sesuatu yang benar-benar hambar terjadi kepada diri saya. Ini adalah kekalahan pertama saya semenjak meniti karir sebagai pelatih di dunia sepak bola. Jadi perasaan ini sungguhlah berkesan.” terang Giggs yang menggantikan peran David Moyes yang sebelumnya telah dipecat oleh pihak manajemen karena serangkaian hasil pertandingan yang kurang memuaskan.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa saya mesti memberikan kredit terhadap permainan yang disajikan oleh Sunderland pada pekan ini. Mereka berhasil menampilkan kerja sama yang super harmonis dan mengakibatkan kami harus bermain tertekan selama pertandingan berlangsung. Kualitas kami berada di bawah mereka di pertemuan kali ini.” penjelasan dari pria yang sekarang ini sebenarnya masih berstatus pemain MU itu.

Ada beberapa operan jauh yang mungkin jauhnya sampai dengan 10 yard kurang lebih. Jika hal seperti itu dilakukan di Liga Inggris, maka anda akan tahu sendiri ganjarannya. Tim lawan akan dengan seketika merespons, menangkap bola tersebut dan melancarkan serangannya tanpa basa-basi. Itulah yang selalu ditakutkan oleh para manajer ketika anak didikannya melakukan hal demikian. Sungguh ini adalah sebuah permainan jelek. Kami harus bisa berbenah dan mengantisipasi supaya kejadian tidak mengenakkan seperti ini tidak terulang kembali.” papar pria yang sebelumnya menjaga pos lini tengah tersebut. (RB)