Permainan The Blues Dikritik | Piala Dunia 2018

Penampilan Chelsea di bawah arahan Antonio Conte musim ini mendapat banyak kritikan karena permainan The Blues cenderung membosankan dan tidak agresif.

Chelsea memulai kiprahnya di musim 2016//17 dengan hasil yang cukup mantap karena dari tiga laga awalnya, Antonio Conte berhasil membawa timnya menyapu kemenangan.

Setelahnya, performa dari The Blues cukup menurun karena hanya bisa bermain imbang 2-2 dengan Swansea City serta dikalahkan Liverpool 1-2 di laga terakhirnya di Stamford Bridge akhir minggu lalu.

Menjalani laga tandang ke markas Swansea City di Liberty Stadium, Chelsea diketahui menguasai jalannya laga sebanyak 55 persen.

Berbicara masalah peluang untuk membuat gol, Chelsea melepaskan tujuh kali tembakan yang mengarah ke sasaran.

Sedangkan saat menjamu Liverpool di kandang sendiri akhir pekan lalu, Chelsea juga menguasai bola sebesar 55 persen.

Dari tembakan ke arah gawang, Chelsea hanya membuat dua kali tembakan shot on target. Sedangkan Liverpool membuat empat kali tembakan mengarah ke sasaran.

Frank Leboeuf yang juga merupakan mantan pemain belakang dari Chelsea itu menilai permainan mantan timnya dibawah arahan Antonio Conte sangatlah membosankan karena bola bisa dengan mudah ditebak oleh lawannya.

“Saya pikir bukan hanya diriku saja yang bosan dengan permainan dari Chelsea, masih banyak orang yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, gaya permainan dari Chelsea itu-itu saja dan tidak ada perubahan yang lain.” terang Frank Leboeuf.

“Serangan Chelsea tidak lah bervariasi dan tak pernah ada kejutan yang muncul dalam semua laganya, dari semua pemainnya, saya pikir Diego Costa yang bermain cukup bagus, selebihnya hanya sebagai pelengkap saja, jika masih tidak ada perubahan yang cukup signifikan oleh Antonio Conte, maka laga Chelsea akan semakin jarang untuk ditonton oleh publik.” demikian Frank Leboeuf.

Saat menghadapi Liverpool, Antonio Conte mengunakan formasi 4-2-3-1 dengan memainkan Wilian, Oscar dan Eden Hazard sebagai penyuplai bola kepada Diego Costa yang menjadi ujung tombak.

Sebelum-sebelumnya, Antonio Conte yang juga merupakan mantan pelatih Juventus itu selalu menggunakan formasi 4-1-4-1. (AK)