Van Gaal Bicara Kehidupannya Di Inggris | Piala Dunia 2014

Louis Van GaalLouis Van Gaal menceritakan mengenai kehidupannya di Inggris bermula dengan anggur, masakan China dan juga para tetangganya.

Hampir selama setengah tahun Louis Van Gaal telah menetap di Manchester. Ada sejumlah hal dimana tidak disenanginya, ada juga yang disenanginya. Diantara sejumlah hal tersebut, dia paling menyukai anggur, makanan China dan juga para tetangganya.

Hadir dan menetap padda negara baru pastinya tak selalu gampang. Apalagi andai datang dari tata dan bahasa yang berbeda sekali. Van Gal sendiri merupakan asli orang Belanda dan tengah mengalami hal tersebut.

Walaupun mampu berbahasa Inggris namun ia sering kali merasa sulit untuk menerangkan sejumlah hal dalam bahasa Inggris. Dalam sejumlah kans, dia sering kali bertanya soal ungkapan yang cocok sebelum pada akhirnya bisa kebali melanjutkan pembicaraannya.

Adapun kultur sepakbola Inggrs tak kelihatan asing untuknya. Adapun kebiasaan sejumlah orang Inggris Raya dalam menjalankan laga satu hari usai Natal kemudian dua hari usai itu dan pas satu hari sebelum masuk tahun baru dirasa cukup aneh sekali.

Untuk Van Gaal, para pemain sepakbola pantas untuk disikapi sebagaimana halnya degan manusia pada umumnya. Mereka sepantasnya diberikan liburan dan diijinkan untuk berkumpul bersama keluarganya masing-masing kala natal tiba.

Untuk alasan inilah, ia pun tak setuju dengan tradisi klubnya. Para punggawa Manchester United dimana pada umumnya melakoni latihan pada saat natal, Van Gaal memberikan merekaa liburan. Khusus untuk hari natal, para anak didikannya diijinkan untuk berkumpul bersama keluarga mereka.

Van Gaal juga merasa aneh menyaksikan sejumlah skuat di ajang Liga Primer Inggris dibiarkan tampil dua kali dalam jangka waktu tiga hari. Padahal, bagi Van Gaal, semestinya para pemain baru mampu membalikan keadaan fisiknya dalam kurun waktu 2×24 jam.

Akan tetapi, tidak semua hal di Inggris tak disenanginya. Ada hal lain dimana juga disenanginya. Kala ia baru tiba ke Manchester, Van Gaal pun memperoleh peringatan bahwa makanan Inggris tak lezat rasanya. Van Gaal sempat merasa cemas. Akan tetapi, begitu menyaksikan dan merasakan makanan Inggris sendiri, dia mengetahui bahwa kecemasannya tak betul. (yn)