Rodgers Diminta Lego Balotelli | Piala Dunia 2014

Mario BalotelliPaul Ince meminta kepada Brendan Rodgers untuk menjual Mario Balotelli pada bursa transfer musim dingin nanti.

Adanya sosok Mario Balotelli dalam markas Liverpool digadang tidak pernah memberikan keuntungan untuk klub. Pelatih The Reds bernama Brendan Rodgers pun diharapkan bisa segera sadar akan hal itu dan menjadikan Balotelli tak pernah lagi menjadi bagian dalam tim Si Merah.

Semenjak diboyong Si Merah dari klub AC Milan pada musim panas kemarin, Balotelli beluum sungguh-sungguh maampu bermain oke dan memberikan kepuasaan untuk klub anyarnya itu. Dalam permainan terbarunya untuk Liverpool, dalam hasil engatif yang diteima atas Manchester United dengan skor telak 0-3 pada akhir minggu lalu, striker berkebangsaan Italia tersebut tak berhasil menunjukkan performa ciamiknya.

Bermain sebagai punggawa pengganti dalam pertandingan itu, Balotelli memang sanggup melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali namun dikarenakan pernampilan gemilang yang diperlihatkan oleh David De Gea dibawah tiang gawang Setan Merah sukses mengakhiri kansnya menorehkan gol. Namun dlam sejumlah kans, Balotelli juga nampak cuek kepada rekan satu timnya dimana berada pada posisi yang lebih memberikan keuntungan.

Hal inilah dimana menjadikan Paul Ince, sang pemain Si merah pada tahun 1997 hingga 1999 merasa emos. Ia memberikan saran kepada Rodgers untuk secepatnya menjual Balotelli pada jendela transfer musim dingin nanti dan sekaligus memberikan ingatan bahwa sosok ROberto Mancini dan Jose Mourinho begitu rumit untuk menjinakkan Mario.

“Memboyong sosok Balotelli adalah sebuah hasil keputusan yang salah. Brendan merasa bahwa ia mampu menggantikan Luis Suarez yang telah bergabung dengan Barcelona musim lalu dengan sosok Balotelli. Ini sama sekali tak benar. lIhat saja, Mourinho dan Manicini saja tak mampu untuk mengontrolnya. Mengapa Brendan mau mempertahankannya?,” ungkap Ince.

“Aku menonton setiap laga yang ia mainkan terutama kala melawan MU akhir pekan kemarin dan aku merasa bahwa ia tampil untuk dirinya sendiri saja. KIta  bisa menyaksikan betapa pemain lain merasa stres karenanya. Ada saat dimana ia harus memberikan operan kepada rekannya aupaya bisa dimaksimalkan dengan baik naun hal itu tak dilakukannya,” tambahnya. (yn)