Saran Zico Untuk Brasil | Piala Dunia 2014

ZicoUntuk bisa lolos ke final, Brasil yang tanpa Neymar dan Thiago Silva diminta untuk terlebih dahulu mematikan barisan tengah Jerman.

Melawan Jerman, Brasil pun diharapkan akan sanggup untuk menghentikan langkah sang rivalnya di barisan tengah. Eks pemain Selecao bernama Zico merasa bahwa disanakan adanya ancaman Der Panzer mulai muncul.

Brasil sendiri bakal berduel dengan Jerman dalam laga yang dilangsungkan di Estadio Minerao, Belo Horizonte pada tanggal 9 juli dinihari besok demi meraih satu tiket lolos ke final Piala Dunia ini.

Meskipun Brasil memiliki status sebagai tim tuan rumah, namun ti tersebut tak langsung menjadi unggulan dalam pertandingan ini. Mengapa? Hal ni dikarenakan Luiz Felipe Scolari tak mampu memainkan Neymar dimana saat ini tengah mengalami cedera dan sosok Thiago Silva juga tak dapat dimainkan sebab akumulasi kartu yang diperolehnya.

Disisi lainnya, Jerman saat ini dirasa memiliki peluang ang lebih besar untuk bisa lolos ke final daripada Brasil. Menilik bahwa Brasil sendiri tak dapat memainkan dengan skuat terbaiknya,mereka jauh lebih bekemungkinan kecil lolos.

Zico yang melihat hal tersebut memberikan saran kepada Brasil untuk konsentrasi penuh untuk mematikah langkah para gelandangnya lebih dahulu. Catatan statistik menuliskan bahwa barisan lini tengah dimana dimainkan oleh Mesut Oezil, Toni Kroos, Sami Khedira dan Bastian Schweinsteiger jauh lebih berkesan daripada barisan lainnya.

Menurut catatan FIFA sendiri, Jerman lebih banyak melepaskan umpan yang akurat sementara hasil persentase asisst paling sukses adalah Die Mannschaft sendiri. Catatan tersebut memperlihatkan bahwa tim arahan Joachimm Loew snagat sanggup untuk mendominasi jalannya pertandingan dan bahkan dirasa mampu memetik kemenangan atas tim tuan rumah dan lolos ke ajang final.

Akan tetapi, dalam hal ini, bukan memberikan arti bahwa Oezil dan rekannya dilini tengah tidak pernah bermain buruk. Pada kenyataannya kala menghadapi prancis pada babak delapan besar kemarin, Jerman hanya mampu menorehkan ball possesion sebesar 50 % saja dan lebih kerap tampil safety. Dari jumlah kans mereka dimana cuma enam kali saha tembakan kesasaran sedangkan lawannya, Prancis menembak pas kesasaran sebanyak sembilan kali. (yn)