Pelatih dari Prancis, Thierry Henry, resmi di angkat menjadi pelatih anyar AS Monaco pada musim ini.

Manajer berumur 41 tahun itu menyatakan dirinya merasa sangat kehilangan harus berpisah dengan sejumlah punggawa timnas Belgia, hal ini karena Henry dalam dua tahun belakangan ini memang bekerja sebagai asisten manajer timnas Belgia, Henry berkata selama menjadi asisten pelatih dirinya alami banyak hal sehingga dirinya cukup sedih untuk berpisah dengan semua ini.

Henry pada minggu lalu memang sudah resmi di angkat jadi pelatih terbaru AS Monaco, eks pemain The Gunners berumur 41 tahun itu di angkat untuk menjadi suksesor dari Leonardo Jardim, yang di nilai tidak berhasil membawa AS Monaco tampil bagus di ajang kejuaraan Ligue 1 pada musim ini.

AS Monaco harus menuai hasil yang sangat buruk di ajang Ligue 1 pada musim 2018-2019 ini, Radamel Falcao dkk harus tersungkur ke zona merah alias  berada di batas zona degradasi dengan duduk di peringkat ke 18 hingga minggu ini, kondisi ini yang membuat petinggi klub langsung memecat Jardim dan di gantikan dengan Thierry Henry pada awal minggu lalu.

Henry yang sudah resmi di angkat menjadi pelatih AS Monaco itu menyatakan dirinya tentu merasa sangat gembira bisa menjadi seorang pelatih penuh di level klub, tapi pria berumur 41 tahun itu juga menyatakan dirinya sedih untuk hengkang dari timnas Belgia.

Henry menyatakan dirinya sangat cocok untuk bekerja dengan pelatih timnas Belgia yang bernama Roberto Martinez, hal ini bisa di lihat dirinya bertahan selama dua tahun dengan pekerjaannya itu, pelatih berumur 41 tahun itu sekarang hanya ingin bisa fokus untuk membawa AS Monaco segera bangkit dan kembali duduk di papan atas seperti yang di torehkan pada musim sebelumnya.

“Saya ingin berkata sangat sedih untuk berpisah dengan timnas Belgia, tapi sekarang saya punya pekerjaan yang lebih menantang jadi pelatih penuh AS Monaco, saya siap untuk bawa Monaco kembali tampil gemilang di ajang Ligue 1 pada musim ini.” ungkap Henry. (kk)