Merebaknya virus corona tentu berdampak sangat besar kepada bursa transfer sepakbola. Namun Ajax Amsterdam pastikan mereka takkan jual pemainnya dengan murah.
Seperti yang diketahui, Ajax sudah pasti akan kehilangan Hakim Ziyech karena mereka telah melepasnya kepada Chelsea pada musim panas mendatang dengan nilai transfer sebesar 33,3 juta pound sterling.
Saat ini masih banyak pemain Ajax lainnya yang diminati oleh sejumlah klub besar eropa seperti Donny van de Beek yang diberitakan tengah didekati oleh Real Madrid. Sementara kiper Andre Onana juga kerap dikaitkan dengan Chelsea dan Barcelona.
Akibat pandemi virus corona yang melanda sejumlah negara di dunia dan asia membuat nilai jual pemain pada bursa transfer dinilai pasti akan merosot dengan signifikan. Tapi Ajax memastikan mereka tidak akan menjual murah para pemainnya.
“Banyak yang bilang kami akan kehilangan tujuh atau delapan pemain pada bursa transfer musim dingin bulan Januari lalu, namun setelah bursa ditutup, kami hanya kehilangan dua pemain penting.” ujar petinggi Ajax yang dulunya mantan penjaga gawang Manchester United, Edwin van Der Sar.
“Banyak tim-tim besar seperti Bayern Munich pernah mengatakan harga jual pemain akan merosot dengan drastis dalam beberapa bursa transfer berikutnya, mereka bisa saja mengatakan hal semacam itu karena mereka adalah salah satu buyer, mereka tentu ingin membeli pemain dengan harga murah.” sambung Der Sar.
“Saya tidak menampik pada bursa transfer mendatang tidak akan ada lagi pembelian pemain dengan nilai transfer sebesar 150-200 juta euro, ini dikarenakan klub yang tengah mengalami masalah finansial akibat pandemi virus corona, akan tetapi kami tidak akan melepas pemain kami dengan harga murah, mereka semua adalah pemain yang layak dibeli dengan harga yang pantas karena mereka semua adalah pemain yang sudah berpengalaman di pentas eropa, semua adalah yang terbaik, kami tidak keberatan andaikata tidak ada yang mau beli pemain kami, pastinya kami akan menjual dengan harga yang kami terapkan, kalau keberatan, minggir saja.” demikian Edwin van Der Sar. (AK)